Kunjungan Bersejarah Paus Fransiskus: Membawa Pesan Damai, Merajut Persatuan Bangsa di Panggung Pluralisme

Kunjungan Bersejarah Paus Fransiskus: Membawa Pesan Damai, Merajut Persatuan Bangsa di Panggung Pluralisme

Smallest Font
Largest Font

Jakarta, 19 Agustus 2024 - Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia menjadi momen bersejarah yang disambut hangat oleh seluruh umat Katolik dan masyarakat luas. Setelah hampir 35 tahun kunjungan terakhir pemimpin tertinggi umat Katolik ke Indonesia. Paus Fransiskus dikabarkan akan melakukan lawatan ke Indonesia pada 3-6 September 2024. Kunjungan ini merupakan bagian dari lawatan 12 hari Paus Fransiskus ke empat negara.Paus Fransiskus dijadwalkan memimpin Misa Agung di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada tanggal 5 September 2024. Diperkirakan ratusan ribu umat dari berbagai daerah akan hadir dalam Misa tersebut.

Paus asal Argentina kelahiran 17 Desember 1936 itu meninggalkan Bandar Udara (Bandara) Internasional Fiumicino Roma menuju Jakarta pada 2 September 2024 pukul 17.15 waktu Roma. Bapa Suci diperkirakan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang pada 3 September 2024 pukul 11.30 WIB. Setelah beristirahat, keesokan harinya yaitu 4 September 2024 melakukan kunjungan kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka sekitar pukul 10.00 WIB.

Masih di hari yang sama, Paus bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu bertemu dengan para pejabat pemerintahan, korps diplomatik, tokoh-tokoh masyarakat dan masyarakat sipil di Aula Istana Negara. Hampir sejam kemudian atau sekitar pukul 11.30 WIB melakukan pertemuan pribadi dengan anggota Serikat Jesuit di Apostolic Nunciantura kantor Kedutaan Besar Vatikan di Jakarta.

Pada sore harinya atau pukul 16.30 WIB mantan Uskup Agung Buenos Aires itu dijadwalkan bertemu para uskup, imam, diakon, biarawan-biarawati, seminaris, dan katekis di Gereja Maria Diangkat ke Surga, Gereja Katedral Jakarta. Kaum muda dari Scholas Occurantes diberi kesempatan berjumpa Paus Fransiskus di Youth Center Graha Pemuda Senayan, pukul 17.35 WIB.

Pada 5 September 2024, Paus Fransiskus menghadiri interreligous meeting atau pertemuan dengan para tokoh antaragama di Masjid Istiqlal Jakarta sekitar pukul 09.00 WIB disusul pertemuan dengan penerima manfaat organisasi amal di kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Sore harinya, yakni pukul 17.00 WIB mengadakan misa akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta yang bakal dihadiri puluhan ribu umat Katolik.

Gema Sasmita, tokoh muda Katolik yang juga merupakan panitia penyelenggara kedatangan Paus Fransiskus, menyatakan bahwa kunjungan ini merupakan kesempatan emas untuk mempererat persatuan dan perdamaian di Indonesia. Dalam pernyataannya, Gema mengajak seluruh umat Islam, termasuk para sahabat tokoh ulama yang tergabung dalam Majelis Permusyawaratan Pengasuh Pesantren Indonesia (MP3I), untuk turut serta menyambut kedatangan Paus Fransiskus dengan penuh suka cita.

"Kedatangan Paus Fransiskus adalah peristiwa yang membawa pesan universal tentang cinta, perdamaian, dan kebersamaan. Ini adalah momen di mana kita semua, sebagai bangsa Indonesia yang beragam, dapat memperlihatkan kekuatan persatuan dan solidaritas. Kami mengundang seluruh umat beragama, termasuk saudara-saudara kami dari komunitas Islam, untuk bersama-sama menjaga, mengamankan, dan menumbuhkan semangat pluralisme selama kunjungan ini. Mari kita sambut Paus Fransiskus dengan hati yang terbuka dan penuh kedamaian," kata Gema.

Lebih lanjut, Gema Sasmita juga menegaskan pentingnya kehadiran Paus Fransiskus di Asia Tenggara, khususnya Indonesia. "Paus Fransiskus bukan hanya seorang pemimpin rohani bagi umat Katolik, tetapi juga seorang duta besar perdamaian yang membawa pesan persatuan untuk seluruh umat manusia. Kehadiran beliau di Asia Tenggara, khususnya Indonesia, akan memperkuat komitmen kita terhadap pluralisme dan harmoni. Ini adalah saat yang tepat bagi kita untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah contoh nyata dari keberagaman yang saling menghormati," ungkapnya.

Kunjungan Paus Fransiskus diharapkan tidak hanya berdampak pada umat Katolik, tetapi juga memberikan inspirasi kepada seluruh bangsa Indonesia untuk terus menjaga keharmonisan dan memperkuat dialog lintas agama. Panitia dan seluruh masyarakat telah bersiap untuk menyambut sang Paus dengan antusiasme tinggi, menciptakan suasana penuh kedamaian dan kebersamaan di tengah keberagaman.(Red)

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
Daisy Floren
Admin Administrator