Gema Sasmita Tampil Memukau sebagai Moderator di Indonesia Energy Forum 2024

Gema Sasmita Tampil Memukau sebagai Moderator di Indonesia Energy Forum 2024

Smallest Font
Largest Font

Jakarta, 10 September 2024 – Ball Room Royal Kuningan menjadi saksi penampilan gemilang Gema Sasmita, pengamat energi terbarukan yang juga merupakan anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, yang memoderatori sesi penting di Indonesia Energy Forum 2024 oleh Tje Iconomics. Dengan tema besar “Masa Depan Ketahanan dan Pemerataan Energi Menuju Indonesia Emas”, Gema mengarahkan diskusi yang dihadiri para pakar energi nasional.

Dalam acara yang dibuka CEO The Iconomics, Bram S. Putro serta oleh Prof. Dr. Agus Budiyono, Direktur DTC ITB, Gema tampil percaya diri membawa diskusi tentang tantangan dan peluang energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. Di hadapan pembicara-pembicara papan atas seperti Mustiko Saleh (Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Migas Nasional/Aspermigas), Prof. Ferry Latuhihin (Pengamat Ekonomi dan anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran), Bima Putrajaya (Wakil Direktur Eksekutif Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia/METI), serta Ferdinan Manullang (Manajer Aneka Energi IPP), Gema berhasil membawa suasana diskusi yang interaktif dan penuh wawasan.

Poin Penting dalam Diskusi

Diskusi dimulai dengan pembicara Mustiko Saleh, yang memaparkan masalah penurunan produksi minyak nasional dan tantangan yang dihadapi perusahaan migas. Ia menekankan bahwa produksi gas sebenarnya masih menunjukkan tren kenaikan, namun ada hambatan pada skema kerjasama yang kurang menguntungkan bagi para pelaku usaha.

Prof. Ferry Latuhihin turut menyampaikan bahwa tantangan energi baru terbarukan (EBT) masih banyak, terutama dalam aspek efisiensi. Menurut Ferry, Indonesia harus menghadapi ancaman krisis energi dan perubahan iklim dengan kebijakan yang lebih kuat, baik di level domestik maupun global. Ia menambahkan bahwa adopsi EBT masih didorong oleh kebutuhan global dan investor, bukan sekadar kebutuhan domestik.

Bima Putrajaya dari METI menyoroti keberhasilan dan tantangan dalam transisi energi nasional. Ia menyebutkan bahwa PLN telah menunjukkan capaian yang positif dalam mengadopsi energi terbarukan, namun masih banyak pekerjaan rumah untuk memaksimalkan potensinya.

Dalam sesi penutupan, Gema Sasmita menyampaikan kalimat penuh makna, “Meskipun transisi energi penuh tantangan, kita punya potensi energi terbarukan yang melimpah. Mari kita manfaatkan dengan bijak, berinovasi, dan berkolaborasi,” seraya menutup acara dengan optimisme tinggi.

Pembentukan Badan Pengelola Perubahan Iklim

Acara ini juga diwarnai oleh pernyataan penting dari Prof. Ferry Latuhihin terkait pembentukan Badan Pengelola Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Niaga Karbon (BPPPI-TNK) oleh pemerintah baru di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Badan ini akan bertindak sebagai "superbody" yang mengatur regulasi karbon lintas kementerian.

"Regulator baru ini akan menjadi pemersatu bagi semua kementerian, dengan setiap kementerian memiliki KPI untuk menurunkan karbon sesuai target," jelas Ferry.

Indonesia Energy Forum 2024 menjadi momentum penting bagi para pemangku kepentingan untuk memperkuat ketahanan energi nasional. Gema Sasmita, dengan keterampilannya sebagai moderator, berhasil mengarahkan diskusi menuju solusi konkret untuk masa depan energi Indonesia yang lebih cerah.

Editors Team
Daisy Floren