Pemadaman Microsoft Windows Sebabkan Gangguan IT Global
Jakarta, 20 Juli 2024 - Dalam insiden besar yang terjadi baru-baru ini, pemadaman sistem Microsoft Windows menyebabkan gangguan IT yang meluas di seluruh dunia. Masalah ini, yang disebabkan oleh cacat kritis dalam sistem, memengaruhi berbagai sektor, termasuk bank, media, pasar saham, dan maskapai penerbangan. Pemadaman ini berlangsung selama beberapa jam, mengganggu layanan yang sangat bergantung pada infrastruktur Microsoft seperti Azure dan Office 365.
Gangguan tersebut memengaruhi operasional bank-bank besar, media massa, pasar saham, dan maskapai penerbangan di berbagai negara. Maskapai penerbangan seperti American Airlines, Delta, dan United harus membatalkan sejumlah penerbangan, sementara pasar saham di berbagai negara mengalami penurunan akibat kekhawatiran investor​ yang dilansir dari Yahoo Finance​.
Temuan CrowdStrike dan Kekhawatiran Keamanan Siber Global
Seiring dengan insiden tersebut, CrowdStrike merilis Laporan Ancaman Global 2024 yang mengungkap peningkatan dramatis dalam serangan siber. Laporan ini mencatat peningkatan 75% dalam intrusi cloud dan tren mengkhawatirkan dari aktor negara serta kelompok eCrime yang menggunakan AI generatif untuk meluncurkan serangan yang lebih canggih.
Dampak di Indonesia dan Pernyataan dari Gema Sasmita, CEO SYDECO Cybersecurity
Gema Sasmita, CEO SYDECO Cybersecurity, memberikan komentar mengenai dampaknya di Indonesia. "Pemadaman Microsoft ini menunjukkan kerentanan infrastruktur digital kita. Di Indonesia, gangguan semacam ini dapat berdampak serius pada bisnis dan operasi pemerintah. Ini menyoroti kebutuhan mendesak akan langkah-langkah keamanan siber yang kuat dan deteksi ancaman proaktif untuk melindungi sistem kritis kita," ujar Gema.
Ia menambahkan, "Dengan meningkatnya layanan berbasis cloud, organisasi di Indonesia harus memprioritaskan strategi keamanan yang mencakup pemantauan berkelanjutan dan intelijen ancaman lanjutan. Temuan dari laporan CrowdStrike adalah pengingat keras bahwa para penyerang terus berkembang, dan pertahanan kita harus berkembang lebih cepat. Di SYDECO, kami terus berkomitmen untuk mendukung klien kami dalam memperkuat kerangka kerja keamanan siber mereka untuk menghadapi ancaman yang muncul ini."
Peristiwa ini menjadi pengingat penting tentang keterhubungan sistem IT global dan pentingnya keamanan siber dalam menjaga ketahanan operasional.